TULANG BAWANG – Viral sebuah video yang menuding Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2, Qudrotul Ikhwan-Hankam Hasan, terlibat dalam dugaan praktik politik uang (money politics) menjelang Pilkada Tulang Bawang. Video tersebut memperlihatkan seorang pemuda yang mengaku berasal dari Penawar Tama, diduga bagian dari tim pasangan ini. Namun, tim Qudrotul-Hankam membantah keras tuduhan tersebut.
Gentur Sumedi, salah satu juru bicara Paslon nomor urut 2, menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui identitas pemuda dalam video tersebut. "Kami akan memastikan kebenaran kejadian ini. Namun, orang yang mengaku dari nomor 02 tidak otomatis mewakili atau menjadi utusan resmi paslon kami, " ujar Gentur, Senin (25/11).
Menurutnya, tudingan ini adalah bagian dari propaganda hitam yang sengaja diarahkan untuk menjatuhkan nama baik Paslon Qudrotul-Hankam. "Ini jelas merupakan upaya narasi black propaganda. Kami tegaskan, yang bersangkutan tidak dikenal sebagai bagian dari tim pemenangan kami, " tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gentur menegaskan komitmen Paslon Qudrotul-Hankam untuk melangsungkan Pilkada secara jujur dan demokratis. "Kami menolak keras praktik money politics. Pilkada harus berjalan secara adil dan demokratis, " katanya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Jokowi vs SBY
|
Ia juga mengimbau kepada seluruh relawan dan tim pemenangan agar tetap tenang menghadapi isu tersebut, khususnya di masa tenang menjelang pemungutan suara. "Kami meminta kepada semua pihak untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga suasana kondusif, " ucap Gentur.
Terkait dugaan ini, tim Qudrotul-Hankam mengutuk keras pihak-pihak yang sengaja menciptakan narasi fitnah untuk merusak reputasi mereka. "Kami tidak akan tinggal diam terhadap propaganda hitam yang ditujukan kepada kami, " pungkasnya.(idhr)